Merapi masih menyimpan Energi Raksasa Walaupun sudah 4 Kali Meletus
Unik Sembarangan
Yogyakarta- Kapan gunung Merapi akan menghentikan letusannya, hingga kini belum bisa diprediksi. Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bahkan mencatat gunung Merapi masih menyimpan energi yang besar.
"Sejak 3 November 2010 sampai sekarang Merapi telah empat hari meletus tanpa henti, itu berarti energi yang tersimpan masih besar," kata Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) R Sukhyar, di Yogyakarta, Minggu(7/11/2010).
Apalagi, kata dia, energi yang dikeluarkan belakangan ini lebih besar dibanding letusan pertama yang terjadi pada 26 Oktober 2010. Di antaranya empat hari beruntun yaitu sejak 3 November hingga 7 November 2010.
Energi letusan Gunung Merapi pada 3-7 November 2010 tiga kali lebih besar dengan energi letusan pada 26 Oktober 2010.
"Kami tidak dapat memprediksi kapan energi tersebut habis, sehingga Gunung Merapi tidak lagi meletus. Sekarang, kita ikuti dulu saja apa yang dimaui gunung ini," katanya.
Meskipun energi yang dimiliki Merapi masih besar, Sukhyar mengatakan untuk sementara radius aman masih ditetapkan pada jarak di luar 20 kilometer dari puncak gunung.
Penetapan radius aman tersebut didasarkan pada data-data sejarah letusan Gunung Merapi, khususnya jarak luncur awan panasnya.
"Berdasarkan fakta sejarah, jarak luncur awan panas Merapi tidak pernah lebih dari 15 kilometer, yaitu hanya berkisar 12-13 kilometer, sehingga radius 20 kilometer itu belum akan diubah," katanya.
Kawah berdiameter 400 meter yang telah terbentuk di puncak gunung ini lebih terbuka ke selatan atau mengarah ke hulu Kali Gendol, sehingga awan panas yang diluncurkan Merapi akan mengarah ke kali tersebut.
Namun demikian, Sukhyar mengatakan sebanyak 12 sungai yang berhulu di Gunung Merapi harus tetap diwaspadai, khususnya untuk ancaman awan panas dan lahar dingin.
Sementara itu, intensitas gempa vulkanik Gunung Merapi pada Minggu pukul 00.00 sampai pukul 00.06 WIB kembali meningkat dibanding dua hari sebelumnya.
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Surono mengatakan berdasarkan laporan hasil pemantauan aktivitas Merapi hingga pukul 06.00 WIB telah terjadi 31 kali gempa vulkanik.
"Intensitas gempa vulkanik tersebut meningkat cukup tinggi dibanding Jumat dan Sabtu. Pada Jumat (5/11) sama sekali tidak ada gempa vulkanik," katanya, di Yogyakarta.(ant/ndr)
Yogyakarta- Kapan gunung Merapi akan menghentikan letusannya, hingga kini belum bisa diprediksi. Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bahkan mencatat gunung Merapi masih menyimpan energi yang besar.
"Sejak 3 November 2010 sampai sekarang Merapi telah empat hari meletus tanpa henti, itu berarti energi yang tersimpan masih besar," kata Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) R Sukhyar, di Yogyakarta, Minggu(7/11/2010).
Apalagi, kata dia, energi yang dikeluarkan belakangan ini lebih besar dibanding letusan pertama yang terjadi pada 26 Oktober 2010. Di antaranya empat hari beruntun yaitu sejak 3 November hingga 7 November 2010.
Energi letusan Gunung Merapi pada 3-7 November 2010 tiga kali lebih besar dengan energi letusan pada 26 Oktober 2010.
"Kami tidak dapat memprediksi kapan energi tersebut habis, sehingga Gunung Merapi tidak lagi meletus. Sekarang, kita ikuti dulu saja apa yang dimaui gunung ini," katanya.
Meskipun energi yang dimiliki Merapi masih besar, Sukhyar mengatakan untuk sementara radius aman masih ditetapkan pada jarak di luar 20 kilometer dari puncak gunung.
Penetapan radius aman tersebut didasarkan pada data-data sejarah letusan Gunung Merapi, khususnya jarak luncur awan panasnya.
"Berdasarkan fakta sejarah, jarak luncur awan panas Merapi tidak pernah lebih dari 15 kilometer, yaitu hanya berkisar 12-13 kilometer, sehingga radius 20 kilometer itu belum akan diubah," katanya.
Kawah berdiameter 400 meter yang telah terbentuk di puncak gunung ini lebih terbuka ke selatan atau mengarah ke hulu Kali Gendol, sehingga awan panas yang diluncurkan Merapi akan mengarah ke kali tersebut.
Namun demikian, Sukhyar mengatakan sebanyak 12 sungai yang berhulu di Gunung Merapi harus tetap diwaspadai, khususnya untuk ancaman awan panas dan lahar dingin.
Sementara itu, intensitas gempa vulkanik Gunung Merapi pada Minggu pukul 00.00 sampai pukul 00.06 WIB kembali meningkat dibanding dua hari sebelumnya.
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Surono mengatakan berdasarkan laporan hasil pemantauan aktivitas Merapi hingga pukul 06.00 WIB telah terjadi 31 kali gempa vulkanik.
"Intensitas gempa vulkanik tersebut meningkat cukup tinggi dibanding Jumat dan Sabtu. Pada Jumat (5/11) sama sekali tidak ada gempa vulkanik," katanya, di Yogyakarta.(ant/ndr)
Posting Komentar untuk "Merapi masih menyimpan Energi Raksasa Walaupun sudah 4 Kali Meletus"