Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Inilah Rahasia Sukses dari Valentino Rossi

Unik Sembarangan





Rossi lahir pada 16 Februari 1979 di kota Urbino Italia.
Ibunda Rossi bernama Stefania Palma, Ayah Rossi bernama "Graziano Rossi" yang juga mantan pembalap besar di era 70-an gan.
Karena sang ayah mantan pembalap, otomatis Rossi pun tumbuh di lingkungan yang kental dengan atmosfer balap.


Sekian dulu cerita sedikit mengenai latar belakangnya..
Sekarang saya akan cerita bagaimana Rahasia sukses seorang Valentino Rossi dalam karirnya sebagai pembalap motoGP.

Ketika Rossi masih kanak2, rossi sudah sangat dekat dengan dunia balap karena dia tinggal dengan ayah dan ibunya yang memang berkecimpung di dunia balap.

Pada saat rossi masih berumur 5 tahun, sang ayah membelikan Rossi gokart 60 cc karna sang ayah memang berniat mengenalkan Rossi dengan dunia balap yang dulu pernah ditekuninya sebagai pembalap.
Rossi kecil yang berumur 5 tahun pada saat itu sudah bisa bermain kebut2an dengan gokartnya tidak seperti anak2 seusianya pada saat itu yang mungkin masih ngompol di celana

Melihat bakat Rossi sang ayah lalu mempromosikan Rossi ke ajang balap roda 2, berawal dari Minibike (motor anak2) sampai dengan event sportbike ketika Rossi remaja.

Rossi sudah terbiasa sejak kecil dengan dunia balap, mungkin itulah salah satu faktor kesuksesan Rossi.

akan tetapi mungkin ada juga faktor lainnya yang membuat Rossi bisa sesukses ini.....

Banyak yang bilang Rossi adalah rajanya "overtaking" dilintasan.
Max Biagi, Sete Gibernau, Marco Melandri, Casey Stoner dan yang terakhir Jorge Lorenzo sudah pernah menjadi korban dari aksi Rossi di lintasan.

akan tetapi taukah agan2 proses yang dihadapi Rossi, bagaimana dia di tempa menjadi rajanya "Overtaking" di lintasan?

Semua bermula ketika orang tuanya bercerai ketika Rossi remaja.
Semenjak orang tuanya bercerai, Rossi menjadi sedih karenanya.
Sejak saat itu, Rossi menjadi seorang remaja yang hiperaktif dibandingkan dengan remaja2 seusianya.
Rossi memodifikasi sekuternya yang biasa saja menjadi lebih menyerupai motor balap untuk digunakannya untuk menjalankan aksinya.
Yaitu kebut2an di malam hari bersama teman2nya..
Rossi kerap kali tertangkap polisi lantaran aksinya, tapi Rossi tak kapok.
Ketika ada sekuter di tangannya Rossi pasti mengulang lagi aksinya.

Sampai suatu ketika Rossi berlatih sendirian di jalanan tavullia.
Jalan tersebut memiliki pemandangan indah dan anging yang kencang. Jalan itu berkelok-kelok, menikung tajam, dan kadang menanjak.
Disitulah Rossi melarikan sekuternya dengan kecepatan tinggi.
Tak hanya sekedar jalan yang berkelok-kelok dengan tikungan tajam dan tanjakan yang memaksa setiap pengendara motor serba hati-hati agar tak tergelincir, jalan2 tersebut juga berhadapan langsung dengan laut.

Rossi merasa ketika berada diatas sekuternya, seolah-olah jalan-jalan itu berujung di tengah laut dan sesampainya disana, ia tak pernah merasa kembali, karena tidak ada jalan lain selain lautan itu sendiri. Perasaan saat memacu sekuter dan perpisahan kedua orang tuanya campur aduk saat dia memandang lautan.

Dijalan tsb tidak ada orang berani melintas dengan kecepatan tinggi, karena jalan itu memang berbahaya. Akan tetapi Rossi berlatih terus di tempat itu hingga suatu ketika Rossi terjatuh dan tangannya cedera parah sehingga ia harus masuk rumah sakit. Akan tetapi sesudahnya Rossi tetap berlatih di jalan tsb tanpa mengedepankan rasa takut dan kekhawatiran.
mungkin disanalah Rossi ditempa menjadi "Raja Tikungan".

Nahh wajar apabila rivalnya sangat sulit mengalahkan Rossi di tikungan,
adakah diantara rivalnya yang mengalami seperti Rossi, mengalami pengalaman pahit ditinggal cerai orang tuanya dan "ngebut" di kelokan-kelokan jalan yang berbahaya?


Dalam karirnya sepanjang motoGP, Rossi memakai nomor 46. Ia memakai nomor itu setelah menonton aksi seorang pembalap wildcar Jepang bernomor 46 "Norifumi Abe" di televisi yang membuatnya terkesan. Apalagi nomor itu juga dipakai oleh Graziano Rossi ayahnya, ketika memenangkan lomba pertama dengan Morbidelli tahun 1979. Saat ini ia tetap memakai nomor 46 kebanggaanya itu dan tidak memilih berganti nomor "1" walaupun Ia sudah mendapatkan titel gelar juara dunia sebanyak 9 kali dalam karirnya.
Rossi lebih memilih mempertahankan "nomor keramat" 46 miliknya, "Kadang2 saya juga sedih, sebab nomor "1" juga nomor yang bagus. Namun saya selalu menggunakan nomor 46 dan saya ingin melanjutkannya" Tutur Rossi.

Rossi juga kerap kali melakukan Ritual sebelum balapan dimulai.
Sebelum balapan Rossi biasanya akan berada kurang lebih 2 meter dari motornya dan membungkuk serta mencium sepatu bootsnya.
kebiasaan lainnya yang biasa dilakukannya juga adalah Rossi memegang foot peg di sisi sebelah kanan lalu Rossi duduk jongkok dan menundukan kepala.
Entah ia sedang berdoa atau sedang mengenang para pembalap sebelumnya.
Tidak ada yang tau apa yang dilakukan oleh Rossi, tapi barangkali dengan mencegahnya atau mengahalanginya melakukan ritual itu mungkin saja Rossi bisa kalah.

Kebiasaan Rossi didalam balapan yakni "menurunkan kaki" saat akan masuk kedalam tikungan. Kebiasaan aneh tersebut mulai dipopulerkan Rossi pertama kali saat motoGP 990 cc di tahun 2006. Banyak kalangan yang mulai memperbincangkan "kebiasaan aneh" Rossi saat itu, tetapi ketika Rossi sendiri ketika diwawancarai oleh wartawan Rossi mengatakan bahwa hal tsb adalah reaksi alami darinya ketika akan melakukan "late braking" karena hal tsb memberikan kekuatan lebih kepada lengan dalam memegang setang ketika melakukan pengereman.

Kebiasaan Aneh tsb kian populer di kalangan pembalap, hingga banyak pembalap yang juga mengikuti gaya Rossi tsb contohnya:
Marco Simoncelli, Casey Stoner, Dani Pedrosa adalah salah satu dari rider2 yang pernah mencontoh kebiasaan Rossi tsb.
Dan Tanggapan The Doctor ketika diwawancarai " Aku tak tahu kenapa aku mulai melakukannya hingga kini. Tapi akupun tak tahu kenapa mereka ( pembalap lain ) melakukannya juga ".



Kesuksesan Rossi tidak hanya dikarenakan skill yang mumpuni ataupun motor yang handal dalam karirnya, kesuksesan Rossi juga karena faktor dukungan dan bantuan dari pada orang-orang disekitarnya.
Contohnya adalah Jeremy burgess, mekanik kesayangan Rossi.

Jeremy Burgess atau "Jerry" panggilan akrabnya sudah mendampingi Rossi sejak awal karir Rossi di ajang balap kelas premier yakni GP 500cc pada tahun 2000.
tidak dapat dipungkiri J.B adalah salah satu orang dibalik rahasia kesuksesan Valentino Rossi, J.B sendiri sebelum bekerja sama dengan Rossi sudah pernah bekerja dengan Mick Doohan yang berhasil juara dunia di MotoGP dengan motor racikan tangan ala J.B. So sudah pasti kemampuan J.B sebagai mekanik andalan Rossi tidak diragukan lagi mengingat prestasi yang telah dibuatnya.

Rossi memulai debutnya di ajang balap roda dua pada tahun 1992 di event "Minibike Endurance" (yang buat anak2 gan ) sebagai juara di event tsb.

pada tahun 1993 Rossi hanya menempati peringkat 12 dalam event balap "Sport Production Championship" akan tetapi pada tahun selanjutnya yaitu tahun 1994 Rossi berhasil menjadi juara event balap tsb.

Bermodalkan Status Juara tsb, Rossi mulai mencoba kejuaraan nasional di italia pada tahun 1995 dan berhasil menjadi juara pertama dalam kejuaraan nasional tsb.

Nah inilah awal2 perintisan karirnya Rossi di ajang balap paling bergengsi di dunia Internasional.

Pada tahun 1996 Rossi mengikuti GP 125cc bersama tim Aprillia dan hanya menempati peringkat 9 di klasemen akhir pembalap di akhir musim.

Pada tahun 1997 di akhir musim, Rossi berhasil menjadi juara di GP 125cc...
dan memiliki gelar "juara dunia" untuk pertama kalinya.

Pada tahun 1998 Rossi naik kelas ke GP 250 cc dan berhasil menjadi runner up (peringkat 2) di klasemen akhir.

Pada tahun 1999 Rossi berhasil menjadi juara di GP 250cc dan merebut gelar juara dunianya yang kedua kali dalam hidupnya serta naik kelas ke GP 500cc (motoGp skg) di tahun berikutnya bersama tim satelit "Nastro Azzurro" Honda.

Pada tahun 2000, Rossi menempati peringkat 2 / runner up di akhir musim GP 500cc berbeda tipis dengan Kenny Robert Jr yang menjadi juara saat itu.

Pada tahun 2001, Rossi pertama kalinya berhasil menjadi juara dunia kelas premier balap motor di kelas GP 500cc bersama tim satelit "Nastro Azzurro" Honda

Pada tahun 2002, Rossi direkrut sebagai pembalap tim pabrikan Honda dan berhasil menjadi juara dunia bersama "Repsol Honda Team"

Pada tahun 2003, Rossi kembali mempertahankan gelarnya sebagai juara dunia bersama "Repsol Honda Team"

Pada tahun 2004, Rossi hengkang ke yamaha dan membuat kejutan dengan menjuarai MotoGP bersama "Gauloies Fortuna Yamaha Team"

pada tahun 2005, Rossi kembali berhasil mempertahankan gelarnya sebagai juara dunia motoGP bersama "Gauloises Yamaha Team"

pada tahun 2006, Rossi gagal menjadi Juara dunia karena terjatuhnya Dia di seri pamungkas, dan hanya menjadi Runner Up MotoGP bersama "Camel Yamaha team"

Pada tahun 2007, Rossi kembali gagal merebut tahtanya karena Casey Stoner bersama Ducati berhasil menjadi juara MotoGP dengan medominasi sebagian besar seri dengan kedahsyatan mesin motor Ducati Desmosedici GP7 saat itu.

Tahun 2008 Rossi kembali merebut tahtanya dari "Casey Stoner" bersama "FIAT Yamaha Team"

Tahun 2009 Rossi berhasil mempertahankan gelarnya usai persaingan sengit dengan rekan seteamnya Jorge Lorenzo bersama "FIAT Yamaha Team"

Tahun 2010 Rossi gagal mempertahankan gelarnya dikarenakan Absen di beberapa seri dan cedera bahu yang di alaminya. Alhasil Rossi hanya berhasil menempati Posisi 3 klasemen akhir MotoGP 2010.

Tahun 2011 Rossi memulai debut barunya bersama ducati, dan hasilnya... ???

Lihat saja serunya di balapan Musim 2011..


Statistik Rossi :

Kesuksesan yang dimiliki Rossi tidak hanya mendatangkan nama besar sebagai legenda, tentunya segala prestasi Rossi mendatangkan segala keuntungan bagi dirinya... Contohnya Nominal yang dibutuhkan untuk mengontrak Rossi selama 1 tahun adalah sekitar 14-15 juta euro (sekitar 150 - 175 milyar rupiah)

Nilai tersebut belum termasuk dengan tunjangan apa bila Rossi mendapat Pole, atau memenangkan race.. biasanya tunjangan yang didapat Rossi setiap kali memenangkan race sekitar 500 ribu euro (sekitar 6 milyar)

Wihhh gak kebayangan kan gan pendapatannya si The Doctor dalam setahun?


Rekor-rekor Rossi :

Juara Dunia : 9 kali
GP 125 cc : 1 kali
GP 250 cc : 1 kali
GP 500 cc : 1 kali
MotoGP : 6 kali

Rekor Kemenangan Hingga saat ini 105 kali (All Class)
79 x at motoGP/GP 500cc
14 x at GP 250cc
12 x at GP 125cc

Jumlah Podium Hingga saat ini 174 podium (All Class)
138 x at motoGP/GP 500cc
21 x at GP 250cc
15 x at GP 125cc

Jumlah Pole Position Hingga saat ini 59 kali (All Class)
49 x at motoGP/GP 500cc
5 x at GP 250cc
5 x at GP 125cc

Rekor 500 cc/MotoGP: Rossi adalah

* Pertama juara seri terbanyak sepanjang sejarah dengan 79 kemenangan.
* Pertama naik podium terbanyak sepanjang sejarah dengan 138 podium.
* Pertama naik podium terbanyak dalam satu musim dengan 16 podium di 2003, 2005 dan 2008.
* Pertama fastest lap terbanyak dalam satu musim dengan 12 fastest lap di 2003.
* Pertama podium secara berurutan dengan 23 podium berurutan, dari GP Portugal 2002 sampai GP Afrika Selatan 2004.
* Kedua di kejuaraan dunia berturut-turut menang dengan 5 kali berturut-turut di kejuaraan dunia 2001-2005 bersama dengan Michael Doohan dengan 5 gelar juara dunia berturut-turut pada 1994-1998, di belakang Giacomo Agostini dengan 7 kali berturut-turut di kejuaraan dunia 1966-1972.
* Kedua sepanjang sejarah dengan 7 gelar juara dunia, dibelakang Giacomo Agostini dengan 8 gelar juara dunia.
* Kedua sepanjang sejarah posisi pole terbanyak dengan 49 pole, di belakang Michael Doohan dengan 58.
* Kedua di klasemen sepanjang sejarah waktu lap tercepat balapan dengan 63 lap tercepat, di belakang Giacomo Agostini dengan 69.
* Kedua terbanyak memenangkan lomba dalam satu musim dengan 11 kemenangan pada tahun 2001, 2002 dan 2005 bersama dengan Giacomo Agostini, di belakang Michael Doohan dengan 12 kemenangan pada tahun 1997.
* Kedua poin terbanyak dalam satu musim dengan 373 point di 2008.
(Dipecahkan Jorge Lorenzo dengan raihan poin 383 poin selama 1 musim)
* Ketiga terbanyak posisi pole dalam satu musim dengan 9 kali posisi start terdepan pada tahun 2003 bersama dengan Casey Stoner dan Kevin Schwantz, di belakang Michael Doohan dengan 12 posisi pole pada tahun 1997, Wayne Gardner dan Freddie Spencer dengan masing-masing 10 posisi pole pada tahun 1987 dan 1985.


sumber

Posting Komentar untuk "Inilah Rahasia Sukses dari Valentino Rossi"